Katanya sih organisasi itu engga penting, udah gitu menyita waktu banget, capek pula. mindset mahasiswa yang tercipta sekarang adalah mindset “untung-rugi” (profit oriented), maksudnya adalah ketika sesuatu hal yang dilakukan selalu ditimbang berdasarkan persepsi untung dan rugi. Jadi apabila dia ikut organisasi, organisasi tersebut bisa memberikan apa pada dirinya. Kalau ikut organisasi ternyata untung dan bisa memberikan sesuatu pada dirinya, maka dia akan ikut organisasi. Tetapi bila tidak, organisasi tersebut banyak merugikan dirinya maka otomatis dia tidak akan mau ikut organisasi.
Belajar itu tidak harus diruangan,menurut petuah bijak. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa didapat apabila ikut organisasi kampus. Kita bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat kuliah kemudian organisasi kampuslah sebagai fasilitas untuk prakteknya dan mendapatkan ilmu baru yang sebelumnya tidak kita dapatkan dalam perkuliahan. Khususnya pada ilmu non eksakta, sangat penting sekali mahasiswa nya ikut organisasi karena organisasi merupakan laboratoriumnya mahasiswa non eksakta. Berbeda dengan ilmu eksakta yang memiliki laboratoriumnya sendiri sesuai jurusan ilmu masing-masing.
Mahasiswa sekarang ini udah kebanyakan cara berpikirnya jangka pendek yaitu “yang penting gue kuliah yang rajin, nilai kuliah bagus, biaya kuliah sekarang mahal, dan gue harus lulus cepat” . selain itu juga ada plesetan-plesetan yang dibuat yaitu bahwa orang-orang yang ikut organisasi itu nanti dicap “MA” (mahasiswa abadi). Realitasnya tidak seperti itu juga kok,banyak juga mahasiswa-mahasiswa yang ikut organisasi bisa mematahkan pernyataan-pernyataan diatas, artinya mereka-mereka yang ikut organisasi bisa mencapai tujuan hidup nya dengan baik, kuliahnya tidak terganggu, nilai malahan tambah bagus, mudah bergaul dan berinteraksi sosial pula, dan lebih banyak memiliki pengetahuan&pengalaman tentunya. Sepertinya perilaku mahasiswa-mahasiswa sekarang ini minat belajar organisasi nya sudah tidak ada lagi. Rasa ingin tahu mahasiswa juga dirasa kurang, sebutan mahasiswa sebagai agent of change sepertinya juga sudah kandas dalam status mereka dalam artian kebanyakan mahasiswa sekarang tidak mau bersedia untuk membuat/melakukan sesuatu perubahan dan berkontribusi.
Penanaman nilai-nilai edukatif dan faktor kultur lingkungan kampus yang tidak optimal sebagai sarana pendidikan belajar organisasi juga tidak kondusif dan tercipta. Akibatnya sekarang ini Indonesia telah kebanyakan sarjana-sarjana “nyengir” yang dikhawatirkan bisa menjadi sampah masyarakat. Sarjana yang tidak memiliki nilai “plus-plus”. Dalam artian tidak memiliki keahlian lebih selain bidang kuliahnya. Apa kata dunia kalau mahasiswa kita sekarang ini tidak kritis, dan takut terhadap tantangan?hehe :D
#dikutip
Senin, 27 September 2010
About Us
Keep Writing ..
0 comments:
Posting Komentar