Minggu, 11 April 2010

. Elegan dini hari .

Ditemani gemericik hujan dibalik jendela kaca, pada suasana yang masih hening, kuterima sebuah permintaan hati yang sangat kuharap sebelumnya. Tak disangka dan tak tahu mengapa, tenyata keinginanku yang kuharapkan memang bukan sekedar mimpi dan iming-iming belaka. Apa yang aku alami saat ini nyata adanya. Hatiku tak dapat berkutik lagi. Kepada seorang yang kupercayakan tanggung jawabnya, kuserahkan segala perasaan yang ada. Seorang yang akhir-akhir ini menyapaku sarat dengan kebaikan, keakraban, dan ketulusannya. Bukan seorang yang mewah, bukan juga sesosok manusia superstar yang mampu mengalihkan duniaku. Namun, bagiku dia memiliki satu hal tersendiri yang membuatku percaya padanya. Hingga rela melakukan apa saja hanya untuknya, untuk dirinya. Aku rasa ini bukan perasaan biasa, perasaan yang nantinya harus kujaga pada sebuah lingkar hubungan yang memang tercipta bukan untuk dipermainkan. Sekali lagi memang benar adanya, perasaanku bukan perasaan biasa, ketika kutahu dia akan mengusik hatiku lebih dalam lagi. Aku tak mau semua ini hanya sebagai sebuah pelampiasan emosi. Karena sejatinya aku tak ingin kita terbawa nafsu sesaat yang sesat. Ya Tuhan, Jika memang kau ijinkan aku bersamanya, permudahkanlah. Jika tidak, aku tetap memohon kepadamu untuk tetap kau permudahkan semua tentang aku dan dia. Jika memang sudah tiada mampu, tetap berikan hubungan baik diantara kita. Aku siap menyambut saat-saat indah didepan sana bersamanya. Hai engkau , aku percaya padamu terhadap segala perasaan yang kubawa khusus untukmu, yang kini memang terpaku dan terpalu memang benar-benar untukmu. Perasaan yang kau minta. Dhea. 110410.

About Us

Keep Writing ..