Kamis, 31 Maret 2011

Asal perlu kamu ketahui, bukannya aku menyerah atas semua ini. Aku hanya merasa lelah dan hatiku mulai goyah. Sudah saatnya untuk kita kembali memikirkan jalan kita masing-masing, menata kehidupan kita sendiri-sendiri. Yang tidak seperti dahulu tentunyaa ..
Duluu.. Sang maha Esa telah mempertemukan kita pada sebuah waktu tersendiri, dengan takdir dan rancangan awalnya. Lalu dengan waktunya juga, Dia memperkenalkan kita hingga saling mengenal dan banyaknya kisah yang telah kita lewati bersama dalam sukacita maupun dukalara.
Namun sekarang, aku tak ingin semuanya berjalan tanpa arah. Aku punya tujuan baru untuk kehidupanku kelak. Hasil yang akan aku uraikan kepadamu bahwa aku masih bisa tertawa dengan tanpamu. Semoga kisah kita menjadi kenangan tersendiri yang mengasah setiap roh kedewasaan kita.
Aku akan pergi melepaskan semua tentangmu. Mengeluarkan semua isi hatiku kembali kepadamu. Teriring doa tulus dari lubuk sanubariku, semoga kau bahagia selalu.. :)

Selasa, 29 Maret 2011

Penurunan pada Kinerja

Sudah dua hari sejak kemarin saya dan kedua rekan tidak mengerjakan suatu hal apapun yang berarti. Entah memang ga ada tugas, atau mungkin sebenarnya memang ada tugas tapi kita sedang mengalami penurunan alias mengalami masa-masa kebosanan pada kinerja magang. Rasanya sudah ga berguna lagi. Sedikit-sedikit menganggur.
"Menganggur kok sedikit-sedikit sih ??"
Hhii .. Semoga tetap mendapat pencerahan. Amin .. :DD

Jumat, 25 Maret 2011

Geliat skripsi yang membabi buta

Terhitung duapuluhlima hari saya dan dua rekan sebisnis saya Fitri dan Erliza mengabdikan pikiran, tenaga dan segenap kemampuan kami untuk Fakultas Ilmu Administrasi khususnya Jurusan Administrasi Publik untuk melaksanakan tugas mulia kami, yakni magang. Magang merupakan 3 sks yang wajib ditempuh dalam rangka menyelesaikan tugas belajar strata satu. Rencananya kami bertiga magang selama empatpuluhlima hari terhitung dari tanggal satu bulan maret tahun duaribusebelas. Sungguh anugerah yang tak terhingga sebelumnya kami sudah dapat menjalankan magang tepat pada waktunya dan dilaksanakan dikampus sendiri (baca: dirumah sendiri, hehehee.. )

Tema besar yang kami gunakan didalam tugas magang tersebut yaitu proses pengembangan database dan juga website yang ada dijurusan Administrasi Publik (AP) . Dengar punya dengar, ternyata selama ini website yang ada di jurusana AP belum berkembang dengan sempurna. Ya sudah deh, kami berniat saja dengan segenap keyakinan untuk mengajukan diri sebagai peserta magang di tempat tersebut, namun alasan lebih kuatnya karena kami diajak bapak kajur AP untuk magang ditempat beliau, hehee .. enak bukan ??

Yaa .. hari demi hari kami jalani dengan suka cita, menjalankan aktivitas sesuai dengan yang diperintahkan oleh bapak2 dan ibu2 pejabat terkait. Tugas memang banyak tapi sejauh ini dapat kami selesaikan dengan sesungguhnya dengan segenap sisa-sisa tenaga yang ada, alhasil semua tugas kita sejauh ini dipandang cukup memuaskan, hehhee..

Hari-hari berlalu cukup menggairahkan, setiap hari penuh dengan tantangan, hambatan dan selalu memaksakan tenaga kita untuk senantiasa memeras otak bersinergi terhadap berbagai rangsangan pekerjaan yang ada. Berlalu lalang dengan segala kerja yang dikejar dateline lumayan tidak sebentar J

Inti pokok dari judul tulisan saya ada disini..

Tiba-tiba pada suatu kamis, ada seorang gadis yang masih tercatat angkatan 2008 (seangkatan dengan kami) mengajukan sebuah judul skripsi. Hmmm .. cukup menghela nafas panjang yang berat karena sedikit merasa kagum alias shock alias gembira juga, haahahaa.. Betapa lucunya negeri ini, sudah ada seorang mahasiswi yang dengan tangkas mencuri garis start mengajukan judul skripsi .. okee .. Slow down Bebii .. J . Ternyata tidak sampai disitu, tragedi ‘pencurian start’ belum selesai sampai disini saudara-saudara. Keesok harinya disuatu Jumat yang bahagia, ada lagi sesosok gadis berjilbab yang lagi-lagi masih tercatat sebagai mahasiswi 2008 kembali mengajukan judul skripsi. Standing applause untuk keduanya, plokk .. plokk .

Yaphh .. kami bertiga kemudian hanya bisa berharap untuk selalu dapat mencuri garis finish penyelesaian skripsi itu. Kami bertiga harus kompre terdahulu. kami yang menyelesaikannya terdahuluu . *sambil menggebu-gebu ucapan-ucapan kami yang terlontar tadi. Yes !!

Untuk kedepannya mungkin kami harus memaksakan diri lebih tepatnya mulai bermadu-madukan cinta dengan barang sakral tadi, masri bersama-sama kita menyapanya dengan julukan skriptsweet, skripshit, atau skripspeed . Asoy geboy layaknya hubungan percintaan ..

Ciee

Ciee .. mau ngepost setelah benerin tanggal di Blog . hhhaa

Rabu, 23 Maret 2011

*----*

" Heyy gadiss .. mari terus berkarya
biarkan stress menghampirimu
nyawamu tak akan hilang
dengan tenaga yang kau gunakan untuk terus berfikir"

"biarkan baris demi baris terurai dengan damai"

Seperti itulah mungkin kalimat yang bisa terucap untuk mengawali adanya sebuah proses menulis. Menulis banyak dipandang dan digambarkan seperti sebuah aktivitas yang sulit untuk dilakukan. Seolah-olah sebelum menulis kita dipaksa untuk menyiapkan berbagai amunisi seperti kemampuan, bakat, dan daya pikir yang kuat untuk memunculkan kata perkata dalam selembar halaman kosong. Layaknya suatu hal yang meyulitkan, kadang menulis juga dipandang sebagai kegiatan yang membosankan, apalagi bagi mereka yang mungkin belum terbiasa dengan kegiatan menulis.
Well, sebenarnya tidak ada yang sulit didalam menulis. Satu kunci awalnya yaitu biarkan baris demi baris terurai dengan damai. Tak perlu memikirkan terlebih dahulu ide apa yang akan menjadi topik dri tulisan yang akan kita angkat nantinya. Tak perlu juga bakat yang lebih dalam memulai sebuah tulisan, toh bakat nantinya akan muncul setelah kita sering-sering melakukan latihan rutin. Mungkin yang perlu segera diatasi adalah adanya motivasi diri sendiri. Motivasi bahwasanya 'saya akan menulis', bla bla bla ..
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan dengan menggunakan aksara. Pada pengertiannya saja sudah dapat terseirat bahwa menulis merupakan kegiatan yang tidak sulit, hanya menuangkan berbagai aksara dalam sebuah lembaran kosong dan menimbulkan sebuah alur berfikir, intinya tulisan yang nantinya terjadi tidak menjadi tulisan kosong dengan tanpa arti.
Cukup seperti itu langkah awal dalam kegiatan menulis, tidak mebutuhkan 'amunisi' banyak yang memberatkan. Hanya segenap motivasi dalam diri bahwa kita ingin menulis, kemudian mengaplikasikannya dengan segenap ide dasar yang cukup sederhana, setelah itu kembali terus berlatih untuk mengasah daya kemampuan kita untuk menulis sesuatu yang lebih 'berbobot' tentunya. Lambat laun menulis akan membuahkan kecerdasan berfikir pada diri kita apabila kita selalu melatihnya secara rutin dan dengan daya kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

[Kamu]flase

Terbentuk dari beberapa pribadi yang berbeda, dan kemudian bersatu karena merasa perbedaan yang ada tadi dapat saling melengkapi kekurangan yang masing-masing dimiliki.
Kita, beberapa onggok manusia yang berbeda, memiliki katakateristik yang tentunya juga berbeda diantara satu dengan yang lainnya. Namun, betapa bahagiaanya ketika semua perbedaan itu dapat kita satukan dalam sebuah lingkup mini yang bernama persahabatan, dan senantiasa membawanya kemanapun kita berlalu dalam keadaan seperti apapun itu.
Kata orang persahabatan itu indah, persahabatan itu senyawa kehidupan, persahabatan itu surga dunia. Kata orang juga persahabatan adalah terdiri dari beberapa beberapa rasa yang saling memiliki ikatan batin dan kemudian terangkailah hubungan kekeluargaan, secara otomatis tentunya. berbeda dalam diri ini, sempat sedikit galau dan stress dengan istilah 'persahabatan' tadi. Galau dan stress yang menyelimuti istilah persahabatan yang ada terkadang dapat muncul dan hilang tiba-tiba. Tak diundang maupun tak diantar :( .
Dari sebuah pengalaman yang pernah diri ini rasakan, terkadang persahabatan begitu getir dan pahit. Sungguh sebuah surga dunia apabila persahabatan itu sedang 'bersahabat' dengan kita. Tapi juga sungguh getir apabila persahabatan itu menjadi sebuah bumerang yang pada akhirnya membawa dampak buruk yang ada kembali pada diri ini sendiri. Ketika dalam persahabatan muncul krisis minimalisnya upaya komunikasi yang kemudian bermuara kepada sebuah hubungan yang tidak sejalan. Benar-benar tidak pantas untuk dijalani. Ketidaknyamanan yang terjadi sungguh membuat keadaan yang tadinya selalu menimbulkan aura positif menjadi berubah sebaliknya.
Huruf 'ketidaksepakatan' dan 'ketidaksukaan' yang selalu mengiringi jalannya prosesi kehidupan bersahabat tidak dapat terpungkiri selalu akan terangkai menjadi sebuah kalimat yang seharusnya bisa dinetralisir dengan berbagai jurus pengertian. Namun sekali lagi bagaimana apabila yang dibentuk huruf-huruf tersebut tidak dapat terangkai dengan sempurna, serta kemudian tetap terpendam dalam satu kisah yang nantinya akan meledak seperti sebuah bom waktu? Kehidupan yang dijalani dengan sebuah kepura-puraan akan menghasilkan hubungan yang buruk pada akhirnya. Tulus terkadang hanya menjadi umpan sementara agar apa yang diinginkan dapat tercapai. Tulus terkadang selalu membantu dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang kemudian akan berjalan seiring dengan kata maaf.
Tapi sungguh sebenarnya kata maaf itu akan cepat terlontar apabila ada peringatan lembut yang engkau ucapkan, wahai sahabat.. Tak akan ada yang diri ini sembunyikan apabila terus terang yang kau lakukan dengan sesegera mungkin. Tak ada hubungan yang renggang apabila engkau sebenarnya tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tak ada daya dan fikiran kita yang akan terbuang sia-sia jikalau engkau tak enggan mengungkapkan semuanya sedini mungkin, mencoba saling berbenah diri bersama, mencoba saling menelusuri sebuah kesalahan sebelum pada akhirnya kekhilafan yang terjadi akan merusak radang persendian sistem hubungan pertemanan yang sudah kita bina cukup lama.
Tidak .. saat ini kita tidak sedang membicarakan perkara sebuah harga diri untuk memulai sesuatunya terlebih dahulu namun membicarakan sebuah esensi dari persahabatan. Kadang persahabatan tidak mampu berjalan semulus apa yang kita harapkan, pasti akan ada sebuah proses jatuh bangun, tapi diharapkan jangan sampai ketika kita terjatuh kita sulit untuk bangkit seperti sedia kala, apapun itu .. Perkara nantinya engkau akan keukeuh dengan segenap argumen dan sikap juga sifatmu, namun sesungguhnya diri ini telah mencoba untuk selangkah melakukan hal yang terbaik.
Mengutip dari sebuah paragraf yang selama ini sanggup memberi sebuah esensi dari kata maaf itu sendiri, bahwasanya 'Jangan pernah malu untuk merendahkan harga diri dihadapannya untuk sebuah kata maaf. Jangan pernah merasa tinggi hati untuk sejenak menjadi pengemis hati yang meminta belas kasihan agar dia mau menerimamu kembali. Atau suatu saat kau akan menyadari bahwa kesempatan tidak akan datang dua kali dalam hidupmu.'

About Us

Keep Writing ..