Senin, 24 Mei 2010

Minggu, 23 Mei 2010

Minggu, 23 Mei 2010. Mungkin dan memang semestinya begitu, hati ini begitu hari yang melelahkan. Hati yang tergetar, menggoyahkan segala isinya dan segenap komitmen yang nantinya akan kupertanggungjawabkan.

Dan kuminta hatinya disaat laju kendaraan yang kita tumpangi begitu kencang terasa. Sensasi berbeda yang ingin kusampaikan dari lubuk hatiku yang lama mengalami masa-masa bimbangnya. Sekalipun tatapanku tak dapat digenggamnya, namun aku tahu sejatinya hati didalam dadanya selalu mendengar bisikku. Angin yang begitu kencang juga turut merayap menghantar helai demi helai kalimat yang terucap dari bibirku. Kemudian apa yang telah kubisikan tepat ditelinganya berhasil dengan sigap kutangkap kembali makna dan arti yang kurasa semua itu bukan hanya lelucon biasa. Aku yakin dia pun menginginkan keberadaanku mengisi seluk hiruk pikuk pikiran dan perasaanya. Sebatas tragedi yang begitu cepat terjadi, dan tak sanggup kuulang lagi. Bak detik yang tak ingin terlewatkan, kulingkarkan sejentik anak jariku kepada jari kelingkingnya. Kujanjikan kepadanya bahwa aku pun tak ingin dia menyesal nantinya jika memihku. Aku tak punya “garansi” apapun ketika perasaan ini telah direngkuhnya. Aku tak ingin kehilangan dia. Aku tak ingin menyesal pada akhirnya. Aku tak mau semua ini sebatas perasaan sesaat, aku ingin ini benar-benar, mampu dipertanggungjawabkan dan santun adanya.

Lalu siapa yang kemudian menjadi saksi diatas untaian komitmen yang memang tak kenal kompromi tersebut..? Kurasa yang diatas tak pernah lelah melihat setiap tindakan kami. Dialah satu Dzat yang menjadi pengaruh terbesar didalam hidup dan kehidupan kami kelak. Selanjutnya hanya ada aku dan dia diatas untaian komitmen dalam hati kami masing-masing. Angin yang berhembus, udara yang mendung namun bersahabat, juga hijaunya pohon dikanan kiri sepanjang jalan tadi mungkin dapat turut serta tahu apa yang terjadi untuk beberapa menit lamanya.

Haturan kata yang tak pernah lelah kuucapkan setiap kali aku ingin memulai sesuatu, Bismillahirohmanirrohim.. Begitu juga saat ingin kumulai hubungan ini, hubungn diantara dia dan aku, diantara kita yang berbeda, diantara kita yang terpisah, dan diantara kita yang senantiasa mencoba dan berusahan untuk menjadikan dia adalah aku dan aku adalah dia, untuk saat ini hingga waktu yang akan menjawab kelak, hinggga tak seorangpun tahu, dan tak ada satu pun yang mengetahui kecuali Dia.

Robb .. kurasa mungkin inilah yang terbaik untukku. Setiap do’aku hanya kuberikan padaMu, berharap apa yang menjadi hari-hariku senantiasa Kau ridho’i. Hari bersama keluargaku, bersama sanak saudaraku, bersama sahabat-sahabatku, bersama semua orang yang sangat kucintai, dan bersama dia, kekasih hatiku I Rendy Ichsan. Keinginanku semata atas segala jalanMu Rob, aku bersimpuh untuk semua atasMu. Jauhkanlah aku dari segala yang terburuk dan selamanya dekatkanlah aku pada jalanMu yang benar. Aminn..

“ Hanya butuh rasa sayang, saling percaya, dan pengertian Insya Allah hubungan kita ga bakal kenapa-kenapa “

0 comments:

Posting Komentar

About Us

Keep Writing ..