Rabu, 28 Oktober 2009

“Pergulatan yang panjang dalam kesunyian… Lihatlah, aku terjatuh dan luka..”

Mengapa aku tak bisa merasakan seperti apa yang sedang mereka rasakan sekarang??? Atau lebih santunnya, mengapa aku belum merasakan sebahagianya mereka??? Apa yang mereka rasakan, suka duka mereka bersama belum mampu aku rasakan disaat-saat seperti ini. Persahabatan… yahhh…persahabatan itu seperti apa, belum terasa didalam jiwaku sekarang ini. Jiwa yang kosong, jiwa yang usang, jiwa yang kering, jiwa yang menunggu datangnya sebentuk persahabatan, jiwa yang mendambakan datangnya sang pendengar cerita disaat suka dan duka, jiwa yang mengharap adanya seberkas cahaya jikalau kegelapan itu datang. Akkhh… aku tak mau mengatakan hal yang kasar pada jiwa yang bernama persahabatan, aku tak mau menodai persahabatan yang seharusnya mampu menjadi lilin kecil dalam jiwa ku yang padam. Mungkin salah jikalau kumengkambing hitamkanpersahabatan yang sudah ada, hah??? So what??? Persahabatan yang mana??? Masih terlalu jauh dan terlalu elegan jika semua itu kusebut sahabat. Dalam taraf ku, mungkin pembenarannya adalah sebentuk kata teman. Next… teman yang mana??? Teman yang tega meninggalkankah??? Teman yang tega bergembira diatas keterpurukan teman lainkah??? Ataukah teman yang hanya memanfaatkan keberadaan teman lain dalam sebuah misinya??? Hatiku sepi tanpa penopang yang bisa menghapuskan peluhku disaat peluh itu berlomba mengucur didahiku, sepi dalam suasana yang ramai. Sepi tiada terarah tanpa adanya teman. Aku terpuruk lagiiii….aku kalah lagiiiiii…. Mereka sudah sanggup etertawa dalam keterpurukanku. Lihatlah.. aku terjatuh dan luka… Aku harus bangkit, ada sang pencipta nyawa hidupku yang tak mungkin meninggalkanku barang sekejap saja, yang tak mungkin membiarkan aku tenggelam dalam kebisingan gemuruh kota yang memilukan. Sang pencipta yang ttak mungkin keliru dalam membagikan rizky pada setiap umatnya. Aku tahu itu, aku tak perlu cemas ataupun takut dengan apa yang terjadi pada kekosongan jiwa persahabatanku, Dia maha adil, ini cobaan untukku dalam mengarungi samudra bahtera kedewasaan yang sebenarnya. Dia mampu membuatku bertahan walau di hempas ombak sang pilu dan menyakitkan. “Pergulatan yang panjang dalam kesunyian… Lihatlah, aku terjatuh dan luka..” dEe’08

0 comments:

Posting Komentar

About Us

Keep Writing ..